Sebagaimana diketahui, bank-bank umum atau bank-bank pencipta uang giral (BPUG), yang merupakan anggota system moneter, dalam kegiatannya dapat menciptakan uang giral dan uang kuasi. Hal tersebut disebabkan karena bank-bank dapat meminjamkan sebagian uang yang diterimanya sebagai simpanan dari masyarakat baik yang berupa giro, deposito, maupun tabungan dan hanya sebagian kecil saja yang dipelihara sebagai alat-alat likud untuk memenuhi kewajiban segera yang harus dibayar sewaktu-waktu.
Jumlah yang dipinjam tersebut mungkin akan masuk kembali ke bank-bank sebagai simpanan. Sebagian dari simpanan ini dapat dipinjamkan lagi. Demikian seterusnya. Secara teoritis, kalau bagian yang dipelihara sebagai alat-alat likuid sebesar 20% dan bagian yang dipinjamkan sebesar 80 %, akan tercipta simpanan sebesarr lima kali (1/0,2) simpanan utama.
Dalam prakteknya bank tersebut tidak bebas menentukan berapa besarnya jumlah yang dapat dipinjamkan dan berapa yang dapat dipelihara sebagai likuiditas, karena terdapatnya penetapan tingkat cash ratio dari bank sentral. Terjadinya pelipatgandaan (multiplier) baik jumlah simpanan maupun pinjaman disebabkan oleh adanya kemungkinan untuk meminjamkan sebagian dari uang simpanan. Simpanan pertama dalam contoh diatas dinamakan primary deposit, sedangkan simpanan sesudahnya dinamakan derived deposit. Simpanan pertama merupakan uang uang baru yang berasal dari otoritas moneter, misalnya dari penjualan valuta asing hasil ekspor ke bank sentral.
Penjualan ini akan mengakibatkan adanya tambahan uang dalam peredaran yang merupakan bagian dari kewajiban otoritas moneter, yang dinamakan uang primer. Valuta asing yang dibeli oleh bank sentral merupakan aktiva bank sentral dan merupakan penyebab penambahan uang primer. Melalui proses pelipatgandaan seperti itu, uang beredar pada masyarakat akan bertambah, yang penambahannya lebih besar dan hasil pembelian valuta asing oleh bank sentral. Perbandingan antara uang beredar dengan uang primer dinamakan money multiplier(m). perbandingan antara uang beredar dalam arti sempit dengan uang primer dinamakan narrow money multiplier (m1), sedangkan perbandingan antara uang beredar dalam arti luas dengan uang primer dinamakan broad money multiplier (m2). Karena adanya fractional reserve system atau GWM, jumlah yang beredar (M1 dan M2) akan lebih besar jumlahnya dari uang primer.
0 komentar:
Posting Komentar